Kuntau Semende | Jurus Cabang Trisula | Youtubiet Official

Seni Bela Diri Tradisional Kuntau Semende

Salah satu seni beladiri tradisional suku semende yang ada di sumatera selatan (palembang) adalah seni memainkan cabang atau jurus cabang kuntau semende. Semende adalah salah satu suku yang ada di sumatera selatan. Seni beladiri tradisional yang memainkan cabang (baca:trisula) ini sangat jarang sekali ditampilkan karena sifatnya yang sulit dimainkan dan lebih bersifat rahasia.

Jurus cabang merupakan bentuk pertahanan dari serangan lawan yang menggunakan toya (tongkat) atau pedang. Dari beberapa jurus kuntau, jurus cabang adalah yang paling sulit dan gerakannya lebih lamban. Hal ini karena alat yang bernama cabang ini cukup berat. Umumnya terbuat dari besi baja dengan ukuran dan berat tertentu. Tidak semua pandai besi dapat membuatnya karena mengandung filosif nilai kemanusiaan yang tinggi.

Sriwisakti adalah nama perguruan seni beladiri kuntau semende yang didirikan oleh Almarhum Bapak Jufri Amin, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, propinsi Lampung.

4 Pantangan Pendekar Semende

Dalam filosofi kuntau semende, ada istilah yang disebut dengan 4 pantangan besar yang harus dipatuhi, yaitu;

  • Tidak melanggar perintah Allah dan Rasulullah SAW.
  • Tidak boleh melawan guru
  • Tidak boleh melawan orang tua
  • Tidak boleh takabur

Filosofi & Tradisi

Selain itu, para pendekar kuntau semende tidak boleh menggunakan keahliannya dalam bela diri untuk tujuan coba-coba atau memamerkan keahlian dan kebathinannya. Semua pendekar kuntau semende mengenal apa yang dimaksud dengan "Tetekut Tekedan Fisik", yaitu suatu kondisi yang bersifat terdesak dimana pendekar kuntau semende tidak memiliki pilihan lain kecuali terpaksa menggunakan kekuatan, keahlian dan kebathinannya dalam membela diri atau menolong sesama.

Tradisi "seganti setungguan" merupakan tradisi turun-menurun dari keluarga pendekar kuntau semende. Seganti setungguan diartikan sebagai usaha yang terus-menerus didalam melestarikan seni bela diri kuntau semende hingga ke anak cucu tanpa berputus.

Comments